Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar 17 Agustus untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran geografi. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu siswa, Diana,
Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?” Seisi ruang kelas terkejut. Wajah Diana memerah. Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.
Jawablah pertanyaan berikut.
- Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat dan jelas.
- Apa kompetensi sosial dan emosional yang dibutuhkan Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)
- Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?
Eksplorasi Konsep - Kasus 1
- Bapak Eling terlalu sibuk dengan segala rutinitasnya yang sangat-sangat padat dan perlu konsentrasi pada setiap pekerjaannya.
- Kompetensi yang diperlukan Bapak Eling adalah pengelolaan diri dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab.
- Seandainya saya menjadi Bapak Eling maka saya akan melakukan mampu mengenali emosinya yaitu teknik STOP. Teknik STOP adalah salah satu Teknik mindfulness yang dapat digunakan untuk mengembalikan diri pada kondisi saat ini dengan kesadaran penuh
2.2.a.4.1.a. Eksplorasi Konsep - Kasus 1
1. Bapak Eling sedang mengalami kelelahan, yaitu kelelahan secara fisik dan secara psikologis. Hal ini ditandai dengan jantungnya yang berdebar-debar dan pada saat bangun pagi tubuhnya terasa berat untuk berdiri dan berangkat kie sekolah. Hal ini terjadi karena Bapak Eling terlalu sibuk dengan segala rutinitasnya yang sangat-sangat padat dan perlu konsentrasi pada setiap pekerjaannya.
2. Kompetensi social emosional yang diperlukan Bapak Eling adalah kesadaran diri, pengelolaan diri dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Bapak Eling harus merasa sadar bahwa dirinya sedang mengalami kelelahan fisik dan psikis, sehingga ia harus mengenal emosi yang timbul dan melakukan pengelolaannya serta fokus. Apabila ia telah fokus maka ia akan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan penuh rasa tanggung jawab.
3. Seandainya saya menjadi Bapak Eling maka saya akan melakukan kesadaran penuh (mindfulness) untuk mencapai pemahaman kesadaran diri dan mampu mengenali emosinya yaitu teknik STOP. Teknik STOP adalah salah satu Teknik mindfulness yang dapat digunakan untuk mengembalikan diri pada kondisi saat ini dengan kesadaran penuh. STOP dapat dijelaskan:
- Stop/ Berhenti. Hentikan apapun yang sedang Bapak Eling lakukan.
- Take a deep Breath/ Tarik napas dalam. Lakukan 2-3 kali. Napas masuk, napas keluar.
- Observe/ Amati. Amati apa yang Bapak Eling rasakan pada tubuhnya. Amati pilihan-pilihan yang dapat ia lakukan.
- Proceed/ Lanjutkan. Maka Bapak Eling akan dapat melanjutkan kembali aktivitasnya dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.
Eksplorasi Konsep-Kasus 1
1. Permasalahan yang dialami oleh bapak Eling adalah mengalami stress yang terlihat dari jantungnya yang berdetak cepat, sering merasa cemas dan pikiran bercabang-cabang. Hal ini karena begitu banyak tuntutan peran dan tanggung jawab yang diemban bapak Eling. Dampak dari kondisi stress yang dialami bapak Eling ini sehingga membuatnya mengalami kelelahan fisik yang ditunjukkan oleh respon tubuh yang seakan berat untuk bangun, merasa berat untuk berdiri dan bergerak. Kemudian stress dan kelelahan fisik ini akhirnya berdampak pada kondisi emosional bapak Eling. Sehingga bapak Eling menjadi kelihatan cepat marah, kesal dan responsif. Bapak Eling tidak dapat mengontrol emosi ketika dalam situasi yang menantang dan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkannya.
2. Kompetensi sosial dan emosional yang dibutuhkan oleh bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut adalah penerapan Mindfulness yang merupakan kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi tertentu yang dilandasi rasa ingin tahu dan kebaikan. Sehingga dengan berkesadaran penuh, bapak Eling diharapkan mampu mengelola konflik, mengelola stress, mengetahui cara berinteraksi dengan orang lain, mengetahui cara untuk memahami diri sendiri, merasakan dan mengenali pikiran, perasaan dan lingkungannya. Dengan demikian, bapak Eling dapat merespon terhadap kondisinya secara tepat, yang bermanfaat untuk kesejahteraan bapak Eling secara pribadi dan juga sebagai contoh yang baik bagi peserta didiknya.
3. Seandainya saya sebagai bapak Eling, maka yang akan saya lakukan adalah : berhenti sejenak dari apa yang dilakukan, menarik nafas sejenak, mengamati apa yang sedang terjadi, serta memikirkan cara yang terbaik supaya kamu lebih peduli terhadap dirimu sendiri dan lanjutkan dengan sesuatu yang ingin kamu lakukan pada saat ini. Atau yang lebih dikenal dengan strategi STOP pada penerapan Mindfulness.
2.2.a.4.1.a. Eksplorasi Konsep - Kasus 1
1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah kelelahan psikis yang tampak dari jantungnya yang berdetak cepat, sering merasa cemas dan pikiran bercabang-cabang. Kondisi ini menandakan bahwa Bapak Eling sedang mengalami stress. Bapak Eling mengalami stress karena begitu banyak tuntutan peran dan tanggung jawab yang diembannya. Beliau menjadi seorang guru Geografi dengan tanggung jawab yang besar apalagi harus mengajar beberapa kelas, menjadi ketua panitia acara yang besar, dan bahkan di rumah beliau juga harus memenuhi tanggung jawab personal dalam keluarga. Kondisi tersebut bukanlah suatu perkara yang mudah. Dampak kondisi stress ini beliau mengalami kelelahan fisik yang ditunjukkan oleh respon tubuh yang seakan berat untuk bangun, merasa berat untuk berdiri dan bergerak. Stress dan kelelahan psikis ini akhirnya berdampak pada emosional Bapak Eling. Beliau menjadi kelihatan cepat marah, kesal dan responsif baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain (dalam kasus tersebut adalah muridnya).
2. Kompetensi sosial dan emosional yang dibutuhkan Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut dan mengacu pada kerangka atau panduan yang ada di artikel yaitu perlu mempraktikan kesadaran penuh (mindfulness). Mindfulness merupakan kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa ingin tahu dan kebaikan. Kesadaran penuh memiliki korelasi positif terhadap kesadaran diri. Dalam berkesadaran penuh, Bapak Eling dapat mengelola konflik, mengelola stress, mengetahui cara berinteraksi dengan orang lain, mengetahui cara untuk memahami diri senidir, merasakan dan mengenali pikiran, perasaan dan lingkungannya. Saat Bapak Eling merasakan emosi kepada keadaan dan muridnya, beliau harus mengenali emosi tersebut. Saat Bapak Eling mempraktikan kesadaran penuh, beliau harus mengenali dan merasakan dengan jelas terlebih dahulu emosinya kala itu. Dengan Bapak Eling memahami emosinya maka akan membantu beliau untuk dapat merespon terhadap kondisinya secara tepat. Beliau akan dapat merespon secara lebih baik. Hal ini tidak hanya akan berdampak pada wellbeing diri Bapak Eling tetapi dapat juga membantu menjadi role model bagi murid-muridnya.
3. Seandainya saya adalah Bapak Eling, yang akan saya lakukan adalah melakukan teknik Latihan Mindfulness STOP antara lain:
1. Stop/hentikan apapun yang sedang dilakukan. Bapak Eling hendaknya berhenti sejenak dan mengambil momen penting untuk mengentikan sebentar apa yang tengah ia lakukan.
2. Take a depp/Tarik napas dalam-dalam. Bapak Eling harus menyadari napas masuk dan napas keluar. Merasakan udara segar yang masuk melalui hidung.
3. Observasi/amati. Bapak Eling perlu mengamati apa yang dirasakan oleh tubuhnya. Bapak Elingdapat mengamati pilihan-pilihan yang dapat dilakukan.
4. Proceed/lanjutkan. Setelah jeda sejenak, bisa lanjutkan kembali aktivitas dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.
0 Komentar